Jumat, 11 Oktober 2013

Pentingnya Usaha Pelestarian Lingkungan


Lingkungan kita saat ini sudah sangat parah kerusakannya sehingga dibutuhkanlah usaha pelestarian lingkungan yang sifatnya efektif dan tepat sasaran. Kerusakan lingkungan bukanlah hal sepele karena lingkungan hidup adalah satu-satunya penunjang kehidupan manusia dimuka bumi ini.
Sebagian besar kerusakan alam disebabkan oleh manusia dengan tangan-tangan jahil mereka yang sering mengeksplorasi kekayaan alam tanpa memperhitungkan dampaknya kepada lingkungan sekitar. Jika proses pengrusakan lingkungan hidup terjadi terus menerus, maka bukan tidak mungkin alam akan marah dengan kita dan membalas dengan bencana-bencana yang mengerikan yang bisa membunuh banyak umat manusia dalam sekejap dan meluluhlantakan apa yang sudah ada.
Oleh sebab itu, manusia, sebagai perusak utama alam, hendaknya juga bisa berusaha untuk menjadi pelestari alam itu sendiri dan tidak sekedar menguras kekayaan alam saja. Usaha pelestarian alam harus diselengarakan secepatnya demi kelangsungan kehidupan umat manusia.  Usaha pelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri karena masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab yang berbeda yang harus bersinergi demi mendapatkan hasil yang maksimal.
Upaya pelestarian lingkungan bisa dilakukan dengan banyak cara. Cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan mengajarkan pentingnya melestarikan lingkungan kepada masyarakat sejak dini. Anak sekolah harus diajarkan bahwa menjaga lingkungan itu sangatlah penting. Mereka juga wajib diajari bagaimana cara memanfaatkan lingkungan secara bijak dan tidak menambah kerusakan yang ada.
Sosialisasi pelestarian alam juga harus digalakkan sampai tingkat RT dan RW yaitu dengan sosialisasi di pertemuan tingkat rukun tetangga dan rukun warga sehingga warga bisa secara langsung mendengarkan sosialisasi dan bisa langsung bertanya jika ada yang tidak mereka ketahui. Dengan begitu maka kerusakan lingkungan bisa ditekan.
Selain kepada masyarakat sekitar dan anak-anak sekolah, sosialisasi ke perusahaan-perushaan yang disinyalir melakukan perusakan lingkungan juga sangat penting karena merekalah yang biasanya melakukan perusakan lingkungan dengan hasil terparah. Banyak perusahaan mengeksplorasi lingkungan dan juga membuang limbah kesungai dan udara yang membuat lingkungan semakin parah kerusakannya. Kepada mereka seharusnya diberlakukan hukum yang tegas yang membuat mereka jera untuk merusak lingkungan.
Jika lingkungan sudah rusak, maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti reboisasi. Reboisasi adalah penanaman kembali lahan dan area yang telah gundul dikarenakan pohon-pohonya sudah ditebangi. Dengan penanaman kembali maka lahan tersebut akan terbebas dari resiko longsor.
Rehabilitasi lahan juga salah satu usaha pelestarian lahan. Hal ini dilakukan dengan mengembalikan tingkat kesuburan lahan yang kritis dan tidak produktif. Ada banyak cara untuk melakukanya yaitu dengan mempergunakan pupuk kompos dan juga metode moderen.
Usaha pelestarian lingkungan bisa juga dilakukan dengan cara mengatur tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sehingga masyarakat tidak bisa secara bebas memanfaatkan lahan yang ada. Hal ini bisa mengurangi kerusakan lingkungan seperti perambahan hutan dan pemanfaatan sawah sebagai perumahan.
Menyediakan tempat sampah keluarga sampai tingkat kabupaten/ kota juga merupakan usaha melestarikan lingkungan sehingga masyarakat tidak membuang sampah secara sembarangan disungai yang bisa menyebabkan banjir.
Pemerintah juga seharusnya memberlakukan Surat Ijin Pengambilan Air untuk industri yang bisa berdampak kepada masyarakat sekitarnya. Selain itu, menjaga resapan air dengan menanaminya pohon-pohon besar juga merupakan salah satu bentuk usaha melestarikan alam.
Jika semua pihak dengan sukarela dan tulus iklas ikut menjaga lingkungan, maka bumi ini akan bisa dinikmati anak cucu kita lebih lama lagi.

Senin, 07 Oktober 2013

Papandak, Kampung yang Hilang

Papandak, Kampung yang Hilang

-- H. Kuswandi M.D.

NAMA Kampung Papandak dapat ditemukan di dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe karya kuncen Bandung, Ir. Haryoto Kunto. Kampung Papandak disebut ketika sedang membahas mengenai asal usul tipe bangunan Gedung Tehnische Hoogeschool te Bandung (TH) yang dibangun tahun 1920, sekarang disebut Institut Teknologi Bandung (ITB). Bangunan tersebut dirancang oleh Ir. Maclaine Pont arsitek dari mazhab Indo-Europeeschen Architec-tuur stijl yang memadukan gaya arsitektur bangunan tradisional nusantara dengan keterampilan teknik konstruksi Barat.

Beberapa pendapat menyebutkan mengenai bentuk atap bangunan ITB. Menurut Majalah Mooi Bandoeng pada Mei 1935, Almanak voor Bandoeng pada 1937, dan opa Hein Buitenweg, bentuk bangunan ITB diambil dari atap Rumah Minangkabau, Sumatra Barat. Sementara alm. Prof. Ir. van Romondt, Guru Besar Arsitektur ITB, berpendapat bahwa atap bangunan ITB diambil atap dari bentuk atap rumah Batak.

Berbeda pendapat dengan para sarjana arsitektur, mantan Kepala Museum Geologi Bandung Soewarno Darsoprajitno menyebutkan, bangunan ITB merupakan modernisasi dari rumah adat Sunda julang ngapak dengan arsitektur cagak gunting yang bisa ditemukan di Kampung Papandak, Paseh, Garut.

Bentuk bangunan Kampung Papandak tersebut bisa dilihat dari foto karya Thilly Weissenborn (1917) dalam bukunya Vastgelegd voor later. Di dalam buku tersebut dimuat foto-foto jepretan Thilly Weissenborn dengan nama panggilan Tante Thill yang dibuat di sekitar Garut tahun 1917-1942. Foto-foto itu, yang dicetak di studio Artelir foto "Lux", berada di bagian atas Garoetse Apotheek di Societeit Straat, sekarang Apotek Garut di Jalan Achmad Yani, Garut, meliputi foto-foto alam, sawah, gunung, kawah, perkebunan, situ (danau), kehidupan masyarakat, gedung, dan bangunan lama, termasuk bangunan rumah di Kampung Papandak, Garut.

Sayang, sekarang bangunan di Kampung Papandak dengan bentuk bangunan julang ngapak serta atap cagak gunting sudah tidak bisa ditemukan lagi. Walaupun demikian, Kampung Papandak di Garut masih bisa ditemukan tanpa bangunan julang ngapak dan atap cagak gunting, tetapi nama kampungnya masih tetap Kampung Papandak, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Garut.

Jika kita ingin menuju ke sana, dari jalan raya Wanaraja, setelah Pasar Wanaraja belok kanan ke arah kawah gunung Talaga Bodas. Setelah menempuh beberapa kilometer, belok kiri menuju Kampung Papandak.

Kampung Papandak di Garut merupakan salah satu kampung tempo dulu yang hilang.

Kita memang ditakdirkan sebagai bangsa yang mudah melupakan sejarah dan warisan nenek moyang. Banyak peninggalan sejarah dan warisan leluhur yang ada, musnah dan menghilang, bahkan raib dijual ke luar negeri.

Ironisnya, ketika Jawa Barat akan membuat anjungan di Taman Mini Indonesia Indah-Jakarta, malah dibuat bangunan dengan bentuk Keraton Sultan Cirebon, yang menggambarkan bangunan feodal dan bukan bangunan julang ngapak dengan atap cagak gunting yang menggambarkan bangunan masyarakat Sunda.

Kini, kita sebagai penerus budaya peninggalan bangsa sendiri yang merindukan warisan leluhur, merasa pareumeun obor, kehilangan jejak. Generasi penerus hanya bisa gigit jari, yang tertinggal hanya kenangan dan penyesalan.

Memang ada kerinduan atas peninggalan karuhun yang timbul sekarang di kalangan masyarakat Sunda, tetapi terkadang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengeksploitasinya dari sisi komersial. Maka, bermunculanlah nama-nama rumah makan bernuansa "tempo dulu", seperti Kampung Sunda, Tutug Oncom, Sambel Lada, dan banyak lagi.

Baru-baru ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, di dalam suatu pertemuan, menyarankan agar bangunan di Kota Bandung dan Jawa Barat dibuat dengan bentuk julang ngapak dan atap cagak gunting yang menggambarkan bentuk rumah di tanah Pasundan-Jawa Barat. Suatu imbauan yang menggambarkan kerinduan dan kecintaan terhadap warisan leluhur.

Ya, sebegitu juga sudah uyuhan, masih ada perhatian daripada tidak ada kenangan dan dilupakan sama sekali!***

H. Kuswandi M.D.
, Pengoleksi budaya tani parahyangan dan sejarah teh Indonesia di Rumah Bambu.

Sumber: Khazanah, Pikiran Rakyat, Minggu, 7 Maret 2010

dan inilah wajah kp. papandak sekarang
 Para pemuda kreatif....
 Pemuda peduli lingkungan..

Senin, 30 September 2013

SOFTWARE UNTUK MENAMBAH KUALITAS SUARA

kita refreshing sejenak dari hingar bingarnya dunia penggiat alam
untuk menyegarkan pikiran kita..sekarang saya akan berbagi tolls untuk para pecinta musik, supaya kualitas suara yang kita putar lebih jernih dan mulus sehalus sutera..hehheheh
ini dia .....

DFX AUDIO ENHANCER 11.109 REGISTERED

Untuk pecinta music download DFX AUDIO ENHANCER agar kualitas sound anda lebih bagus, siapa yang tidak hobby dengerin music dari PC atau Laptop vario yakin semua orang demen dengerin music baik dari irama dangdut Asololey ala Sagita sampai music Cadas ala band legendaris Guns N Roses.Tak jarang beraktivitas di depan komputer sambil dengerin lagu2 favorit semakin nyaman terasa apalagi di dukung suara sound yang Empuk hehehehehehe....nach biasanya sound standart bawaan kualitasnya ya segitu2 aja agar kualitas sound sobat bisa meningkat secara drastis DFX AUDIO ENHANCER bisa jadi alternatif terbaik. Menurut situs resminya DFX AUDIO ENHANCER dapat meningkatkan kualitas sound dari Music, Video, Radio Internet atau Game dan Media Player populer
 
yang mau jajal silahkan langsung disedot wae...di dieu yeuh...
saya sudah sertakan cara install serta patchnya di dalam satu file.
mudah2n menghibur..
terima kasih telah berkunjung.

SIMPUL DASAR TALI TEMALI

Delapan Simpul Dasar
Sejarah Simpul
Salah satu bagian yang harus dimiliki seorang pecinta alam adalah pengetahuan tentang simpul dan kemampuan membuat simpul dengan mudah dan cepat. Untuk itu dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, dan dalam hal ini ditekankan untuk memahami dengan baik tentang pengetahuan simpul. Banyak sumber yang menyarankan untuk mempelajari simpul sebanyak – banyaknya, yang masing – masing punya kegunaan sendiri. Pedekatan yang disarankan saat ini menganggap jauh lebih baik menggunakan simpul. Tetapi perlu diketahui berbagai macam simpul dimana dibutuhkan untuk suatu hal yanmg bersifat darurat maupun kesulitan lain selama melakukan kegiatan alam bebas. Untuk pendalaman dan pemahaman simpul yang penting dan sering digunakan dalam kegiatan alam bebas secara detail untuk memudahkan jika dalam keadaan darurat, pertolongan akan lebih mudah dilakukan seorang pecinta alam dalam membuat simpul tanpa harus berpikir dua kali. Hal ini cenderung berlaku sebagai otomatis, karena pecinta alam dapat membuat simpul dengan cepat dan benar
Definisi Simpul dan Tali-temali
Simpul merupakan hasil bentukan dari tali atau dua utas tali, atau ikatan pada tali/tambang yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan tertentu
Banyak yang mencampur adukkan pengertian antara tali, simpul dan ikatan. Padahal ketiga unsur itu sama sekali berbeda

Tali adalah bendanya
Simpul adalah pertemuan tali dengan tali
Ikatan adalah pertemuan tali dengan benda lain (seperti kayu, batu dan lain-lain)
Fungsi Simpul
  1. Untuk mengikat tiang
  2. Untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
  3. Untuk mengikat tali pada tiang/kayu
  4. Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba
  5. Untuk turun kejurang atau dari atas pohon
  6. Untuk mengikat leher binatang
  7. Untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
  8. Untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang basah dan atau tidak licin
  9. Untuk memendekkan tali
  10. Agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
  11. Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas
  12. Untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin dan basah
  13. Untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
  14. Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok
  15. Untuk menarik benda yang cukup besar
  16. Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik
  17. Untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
  18. Untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut
  19. Untuk memanjat tali
  20. Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia
  21. Untuk membuat tangga tali
  22. Sebagai pengunci simpul-simpul lain
  23. Menghentikan geseran pada tali
  24. Membuat loop untuk anchor
  25. Untuk mengikat harness
  26. Untuk mengikat sesuatu tetapi tidak menjerat
  27. Untuk penambat sesuatu (misal, mengikat leher binatang)
  28. Untuk menyambung dua buah tali
  29. Untuk mengikat dua ujung tali ukuran atau jenisnya berbeda, misalnya untuk mengikat ujung tali webbing dengan ujung tali kernmantle atau prussik
  30. Untuk ascending (prussiking)
  31. Sebagai pengaman tambahan untuk rappelling
  32. Untuk mengikat tali webbing
  33. Untuk menyambung dua buah ujung tali webbing baik untuk membuat loop maupun menambah panjang webbing. Simpul ini juga biasa di gunakan untuk membuat sling
  34. Untuk mengikat harness ke anchor atau mengikat tali pada pohon
  35. Untuk belay atau rappelling bila tidak ada alat rappelling(figure of eight, grigri)
  36. Untuk menyangkutkan tali prussik atau webbing  sebagai pengaman ke dalam celah-celah tebing
  37. Untuk menambatkan tali ke tonjolan tebing sebagai pengaman dan pengganti anchor pada dinding tebing
untuk lebih jelasnya bisa kalian pelajari di sini
Semoga bermanfaat.....
Selamat Pagi Para Penggiat Alam Se_Jagat Raya
Kali ini saya akan berbagi sedikit tentang pentingnya Survival Kit
 
SURVIVAL KIT
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas.

Survival Kit, tentunya itu bukan hanya sekedar nama saja, hal tersebut bisa dikatakan hal yang paling diutamakan dalam kegiatan Mendaki Gunung, Tetapi masih banyak orang yang menganggap dan seringkali menganggab reme hal tersebut.  

Membawa benda-benda untuk alat bertahan hidup di alam bebas Survival Kit sewaktu bepergian, Memang rasanya ribet atau bikin repot. Tapi bagi kita yang mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat pecinta alam, harus dapat mengantisipasi suatu keadaan darurat sampai hal yang kecil sekalipun sangat diperlukan. Telah banyak kejadian yang diakibat karena ketidak siapanya Survival Kit saat melakukan aktifitas alam bebas yakni membuktikan pada peristiwa kecelakaan di laut dan udara,korban yang kebetulan selamat kebanyakan tidak siap bertahan hidup. Padahal upaya penyelamatan oleh tim SAR atau polisi belum tentu datang segera. 

Dalam keadaan Survival (Bertahan Hidup di Alam Bebas) tentunya tak ada pilihan, korban harus bertahan hidup di alam yang sama sekali asing. Jika tanpa persiapan Survival Kit, ditambah kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi taruhannya. Hal ini secara tidak langsung dan juga tidak dapat kita duga dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Bagimana jika mimpi buruk tersebut terjadi pada kita apa yang dapat kita lakukan dan kita perbuat jika kita berada dalam keadaan tersebut. Persiapan menghadapi situasi buruk sebenarnya sederhana. Sebelum perjalanan, paling tidak menyiapkan kotak Survival Kit beserta  perlengkapan penyelamatan diri yang standar .

Dalam melakukan perjalanan kita harus mempersiapkan bekal pribadi, terutama peralatan bertahan hidup dan beberapa Survival Kit juga harus memadai. Barang-barang kecil yang amat vital harus tersedia seperti lampu senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah, perlengkapan P3K, obat-obatan, dan lain sebagainya. Meski perjalanan dirasa tidak terlalu jauh, biasakan juga selalu membawa makanan dan minuman cadangan. Setelah Survival Kit semuanya siap, tempatkan peralatan dan perlengkapan tadi kedalam sebuah wadah atau tas yang memenuhi syarat, seperti cukup ringan, kuat dan tahan air. Buat perbedaan antara wadah tadi dengan tas atau barang-barang lain, agar mudah dikenali. Tempatkan juga di runag yang mudah terjangkau, jangan sampai kita bingung harus memprioritaskan barang mana yang harus diselamatkan saat kecelakaan.

Survival Kit bukan hanya digunakan pada saat kita mengalami Sruvival, tetapi disetiap jalur atau perjalan yanga akan ditempuh tentunya pasti akan digunakan misalnya, pada ssat ingin memotong sesuatu tentunya harus menggunakan Survival Kit. maka dari itu hal yang sangat wajib dalam dunia Penggiat Alam.
 
...... dan sebagai tambahan referensi, saya sertakan beberapa materi dasar survival yang saya kutip dari berbagai sumber berpengalaman tentunya.
silahkan klik di sini semoga bermanfaat...terima kasih telah berkunjung

Minggu, 29 September 2013

MATERI SURVIVAL

BAB I
MATERI DASAR
Survival Gunung Hutan – Jungle Survival

1.1 Pengertian Survival
Survival    : Berasal dari kata “Survive” yang artinya mampu mempertahankan hidup. Sedangkan “Survival” artinya berhasil/mampu mempertahankan hidup dari keadaan yang kurang mengutungkan (kritis/Buruk) demi kelangsungan hidup.
Survivor   : Orang yang sedang melakukan kegiatan Survival, bisa perorangan ataupun kelompok
1.2 Misi Survival
A.    English Version
a.    Size Up The Situation
b.    Undue Haste Makes Waste, Use All Your Senses
c.    Remember  Where you are
d.   Vanquish Fear And Panic
e.    Improvise
f.     Value Living
g.    Act Like The Natives
h.    Live By Your Wits, but for now Learn Basic Skills
B.     Indonesian Version
a.    Sadarilah Sungguh-Sungguh Situasimu
b.    Usahakan Untuk Tenang dan Tabah
c.    Rasa Takut dan Putus Asa Harus di Kuasai
d.   Vitalitas Harus di Tingkatkan
e.    Ingatlah Dimana Kau Berada
f.     Variasi Alam Bisa Dimanfaatkan
g.    Adat Istiadat Setempat Perlu Ditiru
h.    Latihlah Dirimu dan Belajarlah Selalu
1.3 Masalah Yang Sering Dihadapi Dalam Survival
A.    Masalah Alam (Cuaca, Keadaan Medan dll)
a.    Faktor Dingin
Penurunan suhu tubuh lebih dari 350 dapat menyebabkan kematian. Penurunan suhu tubuh dari suhu normal ini biasa disebut Hypothermia/Hipotermia
Ciri-ciri Hypothermia :
·         Badan menggigil kedinginan
·         Bibir, ujung jari dan telinga terasa dingin dan membiru (pucat)
·         Kaku dan terasa sulit saat berbicara (kondisi ini menunjukan penderita mengalami tahap kritis/parah)
Pencegahannya :
·         Mengganti energy melalui metabolisme tubuh
·         Membuat bivak/shelter
·         Menyalakan/membuat perapian (api unggun)
·         Usahakan untuk mencari pertolongan secepatnya
b.   Faktor Panas
Menurut beberapa ahli “panas jarang menyebabkan kematian tetapi bukan berarti tidak ada kematian yang disebabkan oleh panas”.
Gangguan yang disebabkan panas diantaranya :
·         Sunstroke (Sengatan Sinar Matahari)
·         Sunburn (Terbakar Matahari)
·         Sunblink (Buta Akibat Pantulan Matahari)
·         Combustio (Luka Bakar)
·         Heat Exhaustion (Kelelahan/Keletihan Karena Panas)
c.       Dan Faktor-Faktor Lainnya

B.     Masalah Diri Sendiri
a.    Faktor Fisik
b.   Faktor Mental
Adapun faktor keberhasilan survival diantaranya adalah sebagai berikut :
·      Kebulatan tekad untuk tetap hidup
·      Kepercayaan diri
·      Akal sehat dan inisiatif
·      Disiplin dalam rencana kegiatan
·      Alat survival yang memadai
c.    Faktor Pengetahuan Dan Keterampilan

C.    Masalah Makhluk Hidup Lainnya
a.    Faktor Diri Sendiri
Prinsip yang perlu untuk di ingat :
·       Hadapi situasi dengan tenang dan bijaksana
·       Istirahat untuk menghilangkan rasa cemas, takut dan panik
·       Perhatikan kondisi tubuh
·       Ingat pengetahuan yang dimiliki
b.   Faktor Manusia
Masalah yang berpengaruh adalah menghadapi manusia/penduduk asli, perlu di ingat :
·       Hormati adat istiadat setempat
·       Ikuti kebiasaan yang berlaku
·       Selalu bertindak dengan sopan.
c.    Faktor Binatang
Kenali sifat-sifat binatang, segera lakukan tindakan untuk menghindari hal-hal yang mengancam jiwa kita
d.   Faktor Tumbuhan
Jangan memakan tumbuhan yang ada sebelum yakin bahwa tumbuhan tersebut mengandung racun
1.4 Pedoman Survivor
Pedoman ini sangatlah penting saat kita menghadapi keadaan yang sulit *contoh ; tersesat
A.    S = Stop and seating (Berhenti Duduklah dan Jangan Panik)
B.     T = Thingking (Gunakan Akal Sehat dan Selalu Sadar Akan  Keadaan yang sedang di hadapi)
C.     O = Observe (Amati Keadaan Sekitar)
D.    P = Planning and Preparing (Buat Rencana dan Persiapan Mengenai Tindakan/Usaha Yang Akan Dilakukan).

1.5 Survival Style
Gaya kegiatan survival dibedakan menjadi 2, yaitu :
A.    Survival Dinamis (Bergerak Mencari Jalan Keluar)
a.    Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas
b.    Mengadakan orientasi medan (Bab Navigasi)
c.    Mengadakan penjatahan makan/minum
d.   Membuat jejak dan mencari perhatian (tanda-tanda/isyarat)
e.    Mencari pertolongan
f.     Diusahakan untuk berkomunikasi dengan dunia luar (regu/individu diluar hutan)

B.     Survival Statis (Tinggal Ditempat)
g.    Membuat bivouac/bivac/bivak
h.    Mencari air
i.      Mencari makanan
j.      Membuat api
k.    Membuat jerat/trap
l.      Mengatur penjatahan makan/minum
m.  Membuat tanda-tanda/isyarat
Adapun langkah penting (3M) sebelum menentukan Gaya Kegiatan Survival, yaitu ;
1.      Mengkoordinasi Anggota
2.      Melakukan Pertolongan Pertama
3.      Melihat Kemampuan dan Keadaan Anggota
BAB II
TEKNIS KEGIATAN

Kegiatan Survival tidak hanya dilakukan dengan dasar kemampuan Fisik dan Mental yang kuat, dalam Kegiatan Survival-pun ada teknis kebutuhan yang akan menunjang Kegiatan Survival yang akan kita lakukan.
Teknis Kegiatan Survival yang akan dibahas dalam buku saku ini adalah Teknis Kegiatan Survival Gunung Hutan atau Jungle Survival.

2.1 Bivac

Bivac adalah tempat perlindungan yang nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungi diri dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang mana digunakan untuk satu orang atau lebih.

Bahan untuk membuat bivac/bivoac/bivak di bagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

Alam :
·         Pohon yang utuh maupun yang tumbang
·         Dedaunan
·         Gua
·         Lubang Tanah
·         Dan Lainnya
\
Buatan :
·         Poncho Plastik
·         Jas Hujan
·         Flysheet
·         Dan Lainnya
Berbagai bentuk, macam dan cara membuat bivac tergantung daripada selera dan kreatifitas masing-masing, keadaan alam dan lingkungan, jumlah orang dan bahan yang ada untuk membuatnya.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivac adalah sebagai berikut :
·         Pilih lokasi yang baik (usahakan ditempat yang datar)
·         Jangan terlalu merusak alam sekitar
·         Cukup dekat dengan sumber air
·         Hindari daerah aliran air
·         Bukan pada jalur lintasan binatang buas atau sarang nyamuk/serangga
·         Tidak berada dibawah pohon, tebing, atau benda yang berkemungkinan roboh (rapuh)
·         Memiliki rangka dan kontruksi (bahan) yang kuat
·         Bivac jangan sampai bocor
·         Tidak tergenang air bila hujan
·         Terlindung langsung dari angin

* lihat di Bab Gambar



2.2 Air

Air merupakan prioritas utama dalam Kegiatan Survival. Seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari maka ia akan terancam kematian.

Adapun Air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Kita bisa menampung air hujan dengan poncho atau daun yang lebar dan mengalirkannya ke tempat penampungan (botol air atau yang lainnya)

Contoh air yang tidak perlu dimurnikan (dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :
·         Mata air
·         Air tidak berbau
·         Air tidak berwarna
·         Air dari tumbuhan beruas-ruas
·         Air dari tumbuhan merambat

Sedangkan Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu (tidak dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :
·         air yang tergenang
·         air didaerah berbatu/berkapur
·         air dari batang pohon pisang
·         air laut
·         atau air yang berbau tidak sedap


2.3 Makanan

Seorang Survivor bisa bertahan cukup lama tanpa makanan maksimal sekitar 2-3 minggu, hal ini jika dibandingkan dengan tidak ada air sama sekali. Untuk sekedar mengganjal perut selama dalam perjalanan seorang Survivor bisa makan tumbuhan/makanan apa saja, selama tumbuhan/makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. *sumber makanan dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan (lihat Bab Botani dan Zoologi Praktis)

Untuk memanfaatkan bahan yang tersedia kita perlu Memasak agar bahan makanan baik itu dari hewan atupun tumbuhan dapat kita makan tanpa menyebabkan keracunan. Jadi bahan makanan yang tersedia di alam (natural food) bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Tujuan Memasak :
·         Sterilisasi bahan makanan
·         Membuat bahan makanan mudah dimakan dan dicerna
·         Menambah kenikmatan rasa

2.4 Api

Api sangat berguna dalam Kegiatan Survival, selain untuk penerangan ketika malam tiba adapun manfaat dari perapian adalah sebagai berikut ;
·         Menjauhkan binatang buas
·         Sebagai penghangat badan
·         Memasak
·         Dan lainnya

* lihat di Bab Gambar

2.5 Jerat / Trap

Jerat atau Trap(jebakan) akan sangat berguna untuk mendapatkan binatang yang akan dijadikan sebagai bahan makanan dalam Kegiatan Survival.

* lihat di Bab Gambar.


2.6 Survival Kits

Agar Survivor tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan Survival, perlu dilengkapi alat-alat Survival yang memadai.

A.     Jungle Survival Kits (Pro)
1.      2 Buah Senjata Tajam *contoh ; Bayonet dan Parang
2.      Waterproof Matches (Korek Api Anti Air)
3.      Batu Api / Geretan
4.      Lilin dan Atau Parafin
5.      Peta dan Kompas
6.      Poncho / Jas Hujan / Raincoat
7.      Jarum, Peniti, kancing dan Benang
8.      Benang Sol dengan Jarumnya
9.      Tali Temali
10.  Kail dan Senar
11.  Flash Light (Senter)
12.  Peluit
13.  Cermin Kecil
14.  Obat Pribadi
15.  Alat Kosmetik / Sunblock (Penangkal Panas)
16.  Topi Rimba
17.  Sarung Tangan
18.  Suryakanta
19.  Tablet Garam, Norit
20.  Kantung Plastik (Besar MaupunKecil)
21.  Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom




B.     Jungle Survival Kits (Mini)
1.      Senjata Tajam *contoh ; Parang
2.      Korek Api
3.      Lilin dan Atau Parafin
4.      Peta dan Kompas
5.      Poncho / Jas Hujan / Raincoat
6.      Jarum, Peniti, kancing dan Benang
7.      Benang Sol dengan Jarumnya
8.      Mini Flash Light / Flash Light (Senter)
9.      Peluit
10.  Obat Pribadi
11.  Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom

*Benda yang ditulis dengan huruf tebal berarti benda tersebut sangat penting dalam Kegiatan Survival.

Untuk Survival Kits hendaknya disesuaikan dengan lingkungan atau medan yang di tempuh agar kita bisa mengefisiensikan kegunaan atau kapasitas tempat dimana kita akan membawa Survival Kits tersebut.


BAB III
TIPS DAN TRIK SURVIVAL


3.1 Bivac

Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai Bivac yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua agar kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.

3.2 Air

Cara lain untuk mendapatkan air, dapat pula dengan cara membaca jejak binatang yang biasanya menuju arah mata air atau mengikuti kelompok burung yang terbang disekitar kita. *lihat di Bab Gambar
Berikutnya air dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang sehingga yang tersisa tinggal bawahnya (bongkahnya) lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan. *air harus dimurnikan terlebih dahulu.
Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan

3.3 Api

Untuk menyalakan perapian sebaiknya kita hindari tanah yang lembab. Jika kita hanya bisa mendapatkan kayu bakar yang basah kita bisa mengiris kulit luarnya terlebih dahulu dan usahakan potong kayu bakar dengan ukuran yang kecil jika kita menggunakannya untuk penyulut.
Susunlah kayu bakar dari mulai ukuran yang terkecil hingga ukuran\yang besar.

3.4 Makanan

Pertolongan pertama untuk keracunan akibat makanan bisa menggunakan air garam, minyak kelapa, dan susu
Makanlah makanan berkalori tinggi untuk menghindari keletihan yang berlebih.


3.5 Gangguan Binatang

Mengatasi Gangguan Binatang

Nyamuk : Bunga kluwih yang dibakar, kulit jeruk, membakar kain kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk, oleskan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

Disengat Lebah : oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, tempelkan tanah basah/liat diatas luka sengatan, jangan dipijit, tempelkan pecahan genting panas diatas luka, olesi dengan vetsin untuk mencegah pembengkakan

Gigitan Lintah : Teteskan air tembakau, garam atau sari jeruk mentah pada lintahnya. Untuk membuang atau mengangkat lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.

BAB IV
BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS

Mempelajari Botani dan Zoologi Praktis dianggap sangat penting untuk mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan darurat (Survival Food) atau obat-obatan serta mengenal jenis tumbu-tumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun, berbisa atau dapat mengancam keselamatan jiwa.

5.1 Botani Praktis

A.    Tumbuhan Yang Dapat Dimakan
Bagian yang dapat dimakan dan memberikan cukup energy adalah umbi, umbi batang dan umbi akar, buah biji dan daun.

a.    Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dimakan

·       Bagian tumbuhan yang masih muda (Pucuk/Tunas)
·       Tumbuhan yang tidak mengandung getah
·       Tumbuhan yang tidak berbau
·       Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
·       Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia

b.   Langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila akan memakan tumbuhan

·      Makan tumbuhan yang sudah dikenal
·      Makan tumbuhan jangan satu jenis tumbuhan saja
·      Perhatikan apakah hewan sekitarnya dapat memakan tumbuhan tersebut atau tidak
·      Hindari dan berhati-hatilah pada tumbuhan atau buah-buahan yang berwarna mencolok
·      Hindari tumbuhan yang mengeluarkan getah berwarna putih/getah seperti sabun
·      Hindari tumbuhan yang rasanya tidak enak (Pahit dan Asam)
·      Tumbuhan yang akan dimakan dicoba dulu dengan mengoleskan pada tangan atau dicicipi terlebih dahulu, tunggu beberapa menit kemudian apabila terasa gatal dan menyengat, sebaiknya tumbuhan tersebut jangan dimakan
·      Apabila pemeriksaan atau pengenalan awal dirasa cukup aman, maka cicipi dulu setiap bahan makanan yang didapat sedikit demi sedikit
·      Berhati-hatilah terhadap biji-bijian yang berwarna merah/merah tua.

B.  Tumbuhan Obat

a.    Dapat Dimakan Atau Diminum

·      Brotowali (Anamitra Cocculus), tumbuhannya merayap, terdapat dihutan, dikampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Digunakan untuk anti demam, anti malaria, pembersih luka dan bisa juga digunakan untuk penambah nafsu makan.
·      Keji Beling/Ngokilo (strobilateses), tumbuhan semak yang bisa dijumpai di hutan. Daunnya dimasak untuk obat sakit pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan.
·      Sembung/Sembung Manis (Blumen Balsmifira), jenis rumput-rumputan yang bisa dijumpai di padang rumput yang banyak anginnya. Daunnya diseduh dengan air panas, digunakan untuk sakit panas (demam) dan sakit perut.


b.   Tumbuhan Obat Untuk Luka Luar

·      Getah Pohon Kamboja, untuk menghilangkan Bengkak. Gosok getah pada bagian tubuh yang bengkak biarkan 24 jam kemudian bersihkan dengan minyak kelapa lalu air hangat, bisa juga untuk terkilir
·      Air rebusan Brotowali untuk mencuci luka, juga air Batang Randu (Kapuk Hutan)
·      Daun Sambiloto ditumbuk halus untuk anti sengatan kalajengking.

C.    Tumbuhan Beracun

a.       Getah Pohon Paku putih dapat menyebabkan kebutaan
b.      Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal
c.       Buah Aren mentah juga menyebabkan gatal-gatal
d.      Kecubung menyebabkan kerusakan saraf otak bahkan kematian bila dimakan
e.       Daun Pulus menyebabkan gatal-gatal dan demam

D.    Tumbuhan Berguna Lainnya

a.       Tumbuhan penyimpan air : tumbuhan beruas (Bambu, Rotan dan lainnya) tumbuhan merambat dan sebagainya
b.      Indikator air bersih : Tespong, Selada Air
c.       Pengusir ular dan serangga : Kayu Lemo


5.2 Zoologi Praktis

Hewan memiliki tempat (habitat) yang beragam, semakin tinggi permukaan tanah maka jenis hewan yang ada akan semakin sedikit. Jika tersesat di gunung dan ingin mencari makanan (hewan) kemungkinan terbesar menemukan hewan bukanlah ke arah puncak gunung melainkan arah kaki gunung.
Sama halnya dengan prilaku setiap jenis hewan, ada beberapa waktu perubahan prilaku hewan yang bisa kita manfaatkan untuk menangkap hewan tersebut diantaranya adalah saat musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah waktu yang baik untuk menangkap hewan tersebut.
Adapun waktu perubahan prilaku hewan yang berbahaya bagi kita diantaranya saat belut yang berpindah tempat di sungai untuk bertelur, saat ular telah berganti kulit atau saat menjaga telurnya. Pada saat seperti ini hewan biasanya akan bertambah ganas.



A.  Binatang Berbahaya

Adapun beberapa contoh Binatang yang berbahaya antara lain:

·         Nyamuk di daerah malaria
·         Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bisa menyebabkan infeksi.
·         Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan.
·         Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.
·         Pacet, lintah. Menghispa darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.
·         Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung, mempunyai gigi bisa.

B.  Binatang Yang Berguna

·      Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya
·      Ular, kadal, kura-kura dapat dimakan.
·      Lebah bisa diambil madu dan larvanya.
·      Cacing dan siput hutan dapat dimakan.