BAB I
MATERI DASAR
Survival Gunung
Hutan – Jungle Survival
1.1 Pengertian Survival
Survival : Berasal dari kata “Survive” yang artinya mampu mempertahankan hidup. Sedangkan
“Survival” artinya berhasil/mampu mempertahankan hidup dari keadaan yang kurang
mengutungkan (kritis/Buruk) demi kelangsungan hidup.
Survivor : Orang yang sedang melakukan kegiatan
Survival, bisa perorangan ataupun kelompok
1.2 Misi Survival
A.
English
Version
a. Size
Up The Situation
b. Undue
Haste Makes Waste, Use All Your Senses
c. Remember Where you are
d. Vanquish
Fear And Panic
e. Improvise
f. Value
Living
g. Act
Like The Natives
h. Live
By Your Wits, but for now Learn
Basic Skills
B.
Indonesian
Version
a. Sadarilah
Sungguh-Sungguh Situasimu
b. Usahakan
Untuk Tenang dan Tabah
c. Rasa
Takut dan Putus Asa Harus di Kuasai
d. Vitalitas
Harus di Tingkatkan
e. Ingatlah
Dimana Kau Berada
f. Variasi
Alam Bisa Dimanfaatkan
g. Adat
Istiadat Setempat Perlu Ditiru
h. Latihlah
Dirimu dan Belajarlah Selalu
1.3 Masalah Yang Sering
Dihadapi Dalam Survival
A.
Masalah
Alam (Cuaca, Keadaan Medan dll)
a.
Faktor
Dingin
Penurunan
suhu tubuh lebih dari 350
dapat menyebabkan kematian. Penurunan suhu tubuh dari suhu normal ini biasa
disebut Hypothermia/Hipotermia
Ciri-ciri
Hypothermia :
·
Badan menggigil
kedinginan
·
Bibir, ujung
jari dan telinga terasa dingin dan membiru (pucat)
·
Kaku dan terasa
sulit saat berbicara (kondisi ini menunjukan penderita mengalami tahap
kritis/parah)
Pencegahannya
:
·
Mengganti energy
melalui metabolisme tubuh
·
Membuat bivak/shelter
·
Menyalakan/membuat
perapian (api unggun)
·
Usahakan untuk
mencari pertolongan secepatnya
b.
Faktor
Panas
Menurut
beberapa ahli “panas jarang menyebabkan kematian tetapi bukan berarti tidak ada
kematian yang disebabkan oleh panas”.
Gangguan
yang disebabkan panas diantaranya :
·
Sunstroke (Sengatan
Sinar Matahari)
·
Sunburn (Terbakar
Matahari)
·
Sunblink (Buta
Akibat Pantulan Matahari)
·
Combustio (Luka
Bakar)
·
Heat Exhaustion
(Kelelahan/Keletihan Karena Panas)
c.
Dan
Faktor-Faktor Lainnya
B.
Masalah
Diri Sendiri
a.
Faktor
Fisik
b.
Faktor
Mental
Adapun faktor
keberhasilan survival diantaranya adalah sebagai berikut :
· Kebulatan
tekad untuk tetap hidup
· Kepercayaan
diri
· Akal
sehat dan inisiatif
· Disiplin
dalam rencana kegiatan
· Alat
survival yang memadai
c.
Faktor
Pengetahuan Dan Keterampilan
C.
Masalah
Makhluk Hidup Lainnya
a.
Faktor
Diri Sendiri
Prinsip
yang perlu untuk di ingat :
· Hadapi
situasi dengan tenang dan bijaksana
· Istirahat
untuk menghilangkan rasa cemas, takut dan panik
· Perhatikan
kondisi tubuh
· Ingat
pengetahuan yang dimiliki
b.
Faktor
Manusia
Masalah yang
berpengaruh adalah menghadapi manusia/penduduk asli, perlu di ingat :
· Hormati
adat istiadat setempat
· Ikuti
kebiasaan yang berlaku
· Selalu
bertindak dengan sopan.
c.
Faktor
Binatang
Kenali sifat-sifat
binatang, segera lakukan tindakan untuk menghindari hal-hal yang mengancam jiwa
kita
d.
Faktor
Tumbuhan
Jangan memakan tumbuhan
yang ada sebelum yakin bahwa tumbuhan tersebut mengandung racun
1.4
Pedoman Survivor
Pedoman ini sangatlah
penting saat kita menghadapi keadaan yang sulit *contoh ; tersesat
A. S
= Stop and seating (Berhenti Duduklah dan Jangan Panik)
B. T
= Thingking (Gunakan Akal Sehat dan Selalu Sadar
Akan Keadaan yang sedang di hadapi)
C. O
= Observe (Amati Keadaan Sekitar)
D. P
= Planning and Preparing (Buat Rencana dan Persiapan Mengenai Tindakan/Usaha
Yang Akan Dilakukan).
1.5
Survival Style
Gaya kegiatan survival dibedakan
menjadi 2, yaitu :
A.
Survival
Dinamis (Bergerak Mencari Jalan Keluar)
a. Membuat
rencana kegiatan dan pembagian tugas
b. Mengadakan
orientasi medan (Bab Navigasi)
c. Mengadakan
penjatahan makan/minum
d. Membuat
jejak dan mencari perhatian (tanda-tanda/isyarat)
e. Mencari
pertolongan
f. Diusahakan
untuk berkomunikasi dengan dunia luar (regu/individu diluar hutan)
B.
Survival
Statis (Tinggal Ditempat)
g. Membuat
bivouac/bivac/bivak
h. Mencari
air
i. Mencari
makanan
j. Membuat
api
k. Membuat
jerat/trap
l. Mengatur
penjatahan makan/minum
m. Membuat
tanda-tanda/isyarat
Adapun
langkah penting (3M) sebelum menentukan Gaya Kegiatan Survival, yaitu ;
1.
Mengkoordinasi
Anggota
2.
Melakukan
Pertolongan Pertama
3.
Melihat
Kemampuan dan Keadaan Anggota
BAB
II
TEKNIS
KEGIATAN
Kegiatan Survival tidak hanya dilakukan dengan
dasar kemampuan Fisik dan Mental yang kuat, dalam Kegiatan Survival-pun ada teknis
kebutuhan yang akan menunjang Kegiatan Survival yang akan kita lakukan.
Teknis Kegiatan Survival yang akan
dibahas dalam buku saku ini adalah Teknis Kegiatan Survival Gunung Hutan atau
Jungle Survival.
2.1 Bivac
Bivac adalah tempat perlindungan yang
nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungi diri dari faktor-faktor alam dan
lingkungan yang mana digunakan untuk satu orang atau lebih.
Bahan untuk membuat bivac/bivoac/bivak
di bagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
Alam
:
·
Pohon yang utuh maupun yang
tumbang
·
Dedaunan
·
Gua
·
Lubang Tanah
·
Dan Lainnya
\
Buatan
:
·
Poncho Plastik
·
Jas Hujan
·
Flysheet
·
Dan Lainnya
Berbagai bentuk, macam dan cara membuat
bivac tergantung daripada selera dan kreatifitas masing-masing, keadaan alam
dan lingkungan, jumlah orang dan bahan yang ada untuk membuatnya.
Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivac adalah sebagai berikut :
·
Pilih lokasi yang baik (usahakan ditempat
yang datar)
·
Jangan terlalu merusak alam
sekitar
·
Cukup dekat dengan sumber air
·
Hindari daerah aliran air
·
Bukan pada jalur lintasan
binatang buas atau sarang nyamuk/serangga
·
Tidak berada dibawah pohon,
tebing, atau benda yang berkemungkinan roboh (rapuh)
·
Memiliki rangka dan kontruksi
(bahan) yang kuat
·
Bivac jangan sampai bocor
·
Tidak tergenang air bila hujan
·
Terlindung langsung dari angin
*
lihat di Bab Gambar
2.2 Air
Air merupakan prioritas utama dalam
Kegiatan Survival. Seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3
hari maka ia akan terancam kematian.
Adapun Air yang tidak perlu dimurnikan,
seperti air hujan langsung. Kita bisa menampung air hujan dengan poncho atau daun
yang lebar dan mengalirkannya ke tempat penampungan (botol air atau yang
lainnya)
Contoh air yang tidak perlu dimurnikan
(dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :
·
Mata air
·
Air tidak berbau
·
Air tidak berwarna
·
Air dari tumbuhan beruas-ruas
·
Air dari tumbuhan merambat
Sedangkan Air yang harus dimurnikan
terlebih dahulu (tidak dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai
berikut :
·
air yang tergenang
·
air didaerah berbatu/berkapur
·
air dari batang pohon pisang
·
air laut
·
atau air yang berbau tidak sedap
2.3 Makanan
Seorang Survivor bisa bertahan cukup
lama tanpa makanan maksimal sekitar 2-3 minggu, hal ini jika dibandingkan
dengan tidak ada air sama sekali. Untuk sekedar mengganjal perut selama dalam
perjalanan seorang Survivor bisa makan tumbuhan/makanan apa saja, selama
tumbuhan/makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. *sumber makanan dapat
diperoleh dari tumbuhan dan hewan (lihat Bab Botani dan Zoologi Praktis)
Untuk memanfaatkan bahan yang tersedia
kita perlu Memasak agar bahan makanan
baik itu dari hewan atupun tumbuhan dapat kita makan tanpa menyebabkan
keracunan. Jadi bahan makanan yang tersedia di alam (natural food) bisa
dimanfaatkan secara maksimal.
Tujuan Memasak :
·
Sterilisasi bahan makanan
·
Membuat bahan makanan mudah dimakan
dan dicerna
·
Menambah kenikmatan rasa
2.4 Api
Api sangat berguna dalam Kegiatan
Survival, selain untuk penerangan ketika malam tiba adapun manfaat dari
perapian adalah sebagai berikut ;
·
Menjauhkan binatang buas
·
Sebagai penghangat badan
·
Memasak
·
Dan lainnya
*
lihat di Bab Gambar
2.5 Jerat / Trap
Jerat atau Trap(jebakan) akan sangat
berguna untuk mendapatkan binatang yang akan dijadikan sebagai bahan makanan dalam
Kegiatan Survival.
*
lihat di Bab Gambar.
2.6 Survival Kits
Agar Survivor tidak mengalami kesulitan
dalam melaksanakan Survival, perlu dilengkapi alat-alat Survival yang memadai.
A.
Jungle Survival
Kits (Pro)
1.
2 Buah Senjata Tajam *contoh ; Bayonet dan Parang
2.
Waterproof Matches (Korek Api Anti Air)
3.
Batu Api / Geretan
4.
Lilin dan Atau Parafin
5.
Peta dan Kompas
6.
Poncho / Jas Hujan / Raincoat
7.
Jarum, Peniti, kancing dan Benang
8.
Benang Sol dengan Jarumnya
9.
Tali Temali
10.
Kail dan Senar
11.
Flash Light (Senter)
12.
Peluit
13.
Cermin Kecil
14.
Obat Pribadi
15.
Alat Kosmetik / Sunblock (Penangkal Panas)
16.
Topi Rimba
17.
Sarung Tangan
18.
Suryakanta
19.
Tablet Garam, Norit
20.
Kantung Plastik (Besar
MaupunKecil)
21.
Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom
B.
Jungle Survival
Kits (Mini)
1.
Senjata
Tajam
*contoh ; Parang
2.
Korek
Api
3.
Lilin dan Atau Parafin
4.
Peta dan Kompas
5.
Poncho / Jas Hujan / Raincoat
6.
Jarum, Peniti, kancing dan Benang
7.
Benang Sol dengan Jarumnya
8.
Mini Flash Light / Flash Light (Senter)
9.
Peluit
10.
Obat
Pribadi
11.
Kantung / Botol Tempat Air Atau
Kondom
*Benda
yang ditulis dengan huruf tebal berarti benda tersebut sangat penting dalam Kegiatan
Survival.
Untuk
Survival Kits hendaknya disesuaikan dengan lingkungan atau medan yang di tempuh
agar kita bisa mengefisiensikan kegunaan atau kapasitas tempat dimana kita akan
membawa Survival Kits tersebut.
BAB
III
TIPS
DAN TRIK SURVIVAL
3.1 Bivac
Bentuk
lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai Bivac yaitu
gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan
sebagainya. Apabila memilih gua agar kita bisa memastikan tempat ini bukan
persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun.
Cara klasik
untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor
tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di
sekitarnya.
3.2 Air
Cara lain untuk mendapatkan air, dapat
pula dengan cara membaca jejak binatang yang biasanya menuju arah mata air atau
mengikuti kelompok burung yang terbang disekitar kita. *lihat di Bab Gambar
Berikutnya air dapat diperoleh dari
batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang sehingga yang tersisa tinggal
bawahnya (bongkahnya) lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar,
biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan. *air harus dimurnikan terlebih
dahulu.
Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan
diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur,
menghisap ujung kerah baju. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan
persediaan air yang ada. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat
berbahaya. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah. Jangan merokok
karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
3.3 Api
Untuk menyalakan perapian sebaiknya kita
hindari tanah yang lembab. Jika kita hanya bisa mendapatkan kayu bakar yang
basah kita bisa mengiris kulit luarnya terlebih dahulu dan usahakan potong kayu
bakar dengan ukuran yang kecil jika kita menggunakannya untuk penyulut.
Susunlah kayu
bakar dari mulai ukuran yang terkecil hingga ukuran\yang besar.
3.4 Makanan
Pertolongan
pertama untuk keracunan akibat makanan bisa menggunakan air garam, minyak
kelapa, dan susu
Makanlah makanan
berkalori tinggi untuk menghindari keletihan yang berlebih.
3.5 Gangguan Binatang
Mengatasi
Gangguan Binatang
Nyamuk : Bunga kluwih
yang dibakar, kulit jeruk, membakar kain kemudian dimatikan sehingga asapnya
bisa mengusir nyamuk, oleskan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
Disengat Lebah : oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan
berkali-kali, tempelkan tanah basah/liat diatas luka sengatan, jangan dipijit,
tempelkan pecahan genting panas diatas luka, olesi dengan vetsin untuk mencegah
pembengkakan
Gigitan Lintah : Teteskan air tembakau, garam atau sari jeruk mentah pada
lintahnya. Untuk membuang atau mengangkat lintah upayakan dengan patahan kayu
hidup yang ada kambiumnya.
BAB
IV
BOTANI
DAN ZOOLOGI PRAKTIS
Mempelajari Botani dan Zoologi Praktis
dianggap sangat penting untuk mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan darurat (Survival Food) atau obat-obatan serta
mengenal jenis tumbu-tumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun,
berbisa atau dapat mengancam keselamatan jiwa.
5.1 Botani
Praktis
A. Tumbuhan Yang Dapat Dimakan
Bagian yang
dapat dimakan dan memberikan cukup energy adalah umbi, umbi batang dan umbi
akar, buah biji dan daun.
a.
Ciri-ciri
tumbuhan yang dapat dimakan
· Bagian
tumbuhan yang masih muda (Pucuk/Tunas)
· Tumbuhan
yang tidak mengandung getah
· Tumbuhan
yang tidak berbau
· Tumbuhan
yang tidak berbau kurang sedap
· Tumbuhan
yang dimakan oleh hewan mamalia
b.
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan apabila akan memakan tumbuhan
· Makan
tumbuhan yang sudah dikenal
· Makan
tumbuhan jangan satu jenis tumbuhan saja
· Perhatikan
apakah hewan sekitarnya dapat memakan tumbuhan tersebut atau tidak
· Hindari
dan berhati-hatilah pada tumbuhan atau buah-buahan yang berwarna mencolok
· Hindari
tumbuhan yang mengeluarkan getah berwarna putih/getah seperti sabun
· Hindari
tumbuhan yang rasanya tidak enak (Pahit dan Asam)
· Tumbuhan
yang akan dimakan dicoba dulu dengan mengoleskan pada tangan atau dicicipi
terlebih dahulu, tunggu beberapa menit kemudian apabila terasa gatal dan
menyengat, sebaiknya tumbuhan tersebut jangan dimakan
· Apabila
pemeriksaan atau pengenalan awal dirasa cukup aman, maka cicipi dulu setiap
bahan makanan yang didapat sedikit demi sedikit
· Berhati-hatilah
terhadap biji-bijian yang berwarna merah/merah tua.
B. Tumbuhan Obat
a.
Dapat
Dimakan Atau Diminum
· Brotowali
(Anamitra Cocculus), tumbuhannya merayap, terdapat dihutan, dikampung.
Batangnya direbus, rasanya pahit. Digunakan untuk anti demam, anti malaria,
pembersih luka dan bisa juga digunakan untuk penambah nafsu makan.
· Keji
Beling/Ngokilo (strobilateses), tumbuhan semak yang bisa dijumpai di hutan.
Daunnya dimasak untuk obat sakit pinggang dan infeksi/keracunan pada
pencernaan.
· Sembung/Sembung
Manis (Blumen Balsmifira), jenis rumput-rumputan yang bisa dijumpai di padang
rumput yang banyak anginnya. Daunnya diseduh dengan air panas, digunakan untuk
sakit panas (demam) dan sakit perut.
b.
Tumbuhan
Obat Untuk Luka Luar
· Getah
Pohon Kamboja, untuk menghilangkan Bengkak. Gosok getah pada bagian tubuh yang
bengkak biarkan 24 jam kemudian bersihkan dengan minyak kelapa lalu air hangat,
bisa juga untuk terkilir
· Air
rebusan Brotowali untuk mencuci luka, juga air Batang Randu (Kapuk Hutan)
· Daun
Sambiloto ditumbuk halus untuk anti sengatan kalajengking.
C. Tumbuhan Beracun
a.
Getah Pohon Paku putih dapat
menyebabkan kebutaan
b.
Getah Jambu Monyet menyebabkan
gatal-gatal
c.
Buah Aren mentah juga menyebabkan
gatal-gatal
d.
Kecubung menyebabkan kerusakan
saraf otak bahkan kematian bila dimakan
e.
Daun Pulus menyebabkan
gatal-gatal dan demam
D. Tumbuhan Berguna Lainnya
a.
Tumbuhan penyimpan air : tumbuhan
beruas (Bambu, Rotan dan lainnya) tumbuhan merambat dan sebagainya
b.
Indikator air bersih : Tespong,
Selada Air
c.
Pengusir ular dan serangga : Kayu
Lemo
5.2 Zoologi Praktis
Hewan memiliki tempat (habitat) yang
beragam, semakin tinggi permukaan tanah maka jenis hewan yang ada akan semakin
sedikit. Jika tersesat di gunung dan ingin mencari makanan (hewan) kemungkinan
terbesar menemukan hewan bukanlah ke arah puncak gunung melainkan arah kaki
gunung.
Sama halnya dengan prilaku setiap jenis
hewan, ada beberapa waktu perubahan prilaku hewan yang bisa kita manfaatkan
untuk menangkap hewan tersebut diantaranya adalah saat musim kawin, hewan-hewan
biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah waktu yang
baik untuk menangkap hewan tersebut.
Adapun waktu perubahan prilaku hewan
yang berbahaya bagi kita diantaranya saat belut yang berpindah tempat di sungai
untuk bertelur, saat ular telah berganti kulit atau saat menjaga telurnya. Pada
saat seperti ini hewan biasanya akan bertambah ganas.
A. Binatang Berbahaya
Adapun beberapa
contoh Binatang yang berbahaya antara lain:
·
Nyamuk
di daerah malaria
·
Lalat
dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan,
Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bisa menyebabkan
infeksi.
·
Lebah,
sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan.
·
Kelabang,
kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit
dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.
·
Pacet,
lintah. Menghispa darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.
·
Ular
berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang
dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala
(segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung,
mempunyai gigi bisa.
B. Binatang Yang Berguna
· Hampir semua mamalia dan burung
dapat dimakan dagingnya
· Ular, kadal, kura-kura dapat
dimakan.
· Lebah bisa diambil madu dan
larvanya.
· Cacing dan siput hutan dapat
dimakan.